Senin, 31 Juli 2017

Brokenhome.

Halo, selamat malam.
Malam ini mau bahas tentang broken home, entah kerasukan angin apa, cuma kayaknya emang lagi pengen bahas. Dari dulu sebetulnya sudah ingin bahas, tapi rasanya msh kurang ilmu untuk di sharekan, setelah belajar sana sini, tengok sana sini, akhirnya sekarang sdh merasa bisa untuk angkat tema ini.
Dulu atau bahkan sampe sekarang aku sering banget punya temen (pasti) yg ngomongin orang, orang yg diomongin ini anggep aja jd subjek atas kekepoanya dia, atau org tsb punya perilaku yg buruk, nah teman saya ini pasti blg "maklum aja, dia broken home".
Atau ada anak nilainya jelek, trus temenya blg "ya maklum aja kan broken home". Seolah olah segala perilaku yg buruk selalu dikaitkan dengan kata kata yg seolah olah dia adalah korban broken home.

Ya, jd broken home itu apa sih? Kondisi dimana mama dan papa sdh tdk mnjd suami istri lagi. Entah karena faktor apapun yg jelas ikatan perkawinan itu sdh diakhiri.
Pasti ada 2 kondisi yg melatar belakangi:
1. Rumah tangganya memang sudah tidak  bs diperbaiki dengan cara apapun.
Contoh: aku mau kasih contoh tapi tingkat toleransi org sama pasanganya beda beda. Jd versi aku : wktu salah 1 udah main tangan, atau salah 1 ada main di belakang (selingkuh).
2. Rumah tangganya MASIH bisa diperbaiki, tapi manusianya yg tdk mau berusaha. (Mungkin lebih ke arah "ego")

Nah, untuk pasangan yg belum di karuniai anak, mgkin tdk mnjd masalah untuk berpisah, tapi kalo sdh ada anak?? Mjd hal yang cukup rumit.
Sebetulnya, membangun rumah tangga dalam waktu yg lama demi "mempertahankan" keutuhan keluarga walaupun sdh tdk ada cinta, supaya anak ga jadi korban, adalah hal yg SALAH.
Apakah pasangan yg bertengkar setiap hari, tdk akan menekan psikis anak?
Apakah ayah atau ibu yg jarang pulanh tanpa penjelasan tdk akan dipikirkan oleh anak?
Apakah ketika org tua membanting barang, anak tdk akan terpengaruh?

Hal yg bodoh menurutku bwt tetap mempertahankan rumah tangga yg sdh tdk bs dipertahankan dengan alasan "kasian anak". Si anak itu, suatu saat kalo udh gede mereka akan hidup dengan keluarga kecil mereka, bukan dengan org tua itu lagi, jd untuk apa mereka memaksa bertahan untuk anak?

Yg menyedihkan, bukan tetang "broken home" , tapi yg menyedihkan adalah saat si ank harus memilih salah 1 orang tuanya , yg menyedihkn adlah saat anak itu tdk di pertemukan dengan ibunya, karena "dendam"  suami terhdap istrinya, yg menyedihkan adalah saat sosok "ayah" tdk di dapatkan setelah kelurganya broken home. Itu yg BIKIN ANAK menjadi hancur.

Cerai tu kan yg berpisah suami istri, bukan ayah anak, ibu anak. Bukan. Mereka tetap orang tua. Yg tetap memiliki tgs mengayomi, mendidik dan memberikan kasih sayang pada anak.
Tapi kebanyakan pasangan tdk dewasa, sehingga anaknya mjd korban.

Pilih mana :
A. Org tua bertengkar terus di rumah tapi ga cerai, mjd pemandangan anak.
B. Org tua bercerai tapi bahagia dengan hidup msg msg dan tetap sayang anak.

Rumah ayah dan ibu deketan (walaupun tdk serumh), ayah selalu menemani tidur, stiap pagi ibu selalu antar makanan ke rumah ayah dan menemui si anak, lalu ayah mengantar anak sekolah. Pulang sekolah, ibu menemui anak, dan makan bersama, lalu ayah, ibu dan anak ini pergi nonton bioskop bareng, tdk sebagai suami istri, tapi sbagai ORANG TUA. Saya yakin, anak pasti lebih memilih pilihan B daripada A.

Tidak semua anak anak broken home memiliki karakter buruk, yg kalian liat anak itu buruk, itu bukan faktor broken home, tapi itu KEPUTUSAN ANAK ITU sama hidupnya sendiri. Lagian, broken home itu ga ada indikasinya sama kepribadian anak, jd ga bisa dipukul rata. Tdk akan ada korban, selama para pihak sdh dewasa.
Kalo udh kepribadianya jelek, org tuanya broken , lalu muncul embel embel "maklum, anak broken home". Menurutku kok ga masuk akal. Sikap anak yg tetap nakal sama hidupnya saat dia dewasa, itu bukan salah org tuanya, tapi KEPUTUSAN anak itu sendiri bwt ngerusak hidupnya dengan cara ga berdamai dengan masa lalu.

Jadi hati hati dengan istilah "broken home", krena BELUM TENTU dia kehilangan sosok org tua, krena bs saja dia sendiri yg tdk berdamai dengan masa lalunya :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar